SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah
alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Spektrofotometri merupakan satu cabang analisis instrumental
yang membahas tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik
(REM). Pada prinsipnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan molekul
menghasilkan satu atau dua macam kejadian yang mungkin terjadi. Ketiga macam
kejadian yang mungkin terjadi sebagai akibat interaksi atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik adalah : hamburan (scattering),
absorbs (absorption), dan emisi (emission).
Hamburan melahirkan spektrofotometri Raman, absorbs
melahirkan spektrofotometri lembayung ultra (ultra violet) dan tampak (visible)
serta spektrofotometri infra merah (infra
merah), sedangkan absorbsi yang disertai emisi melahirkan fotolimunesensi
yang kemudian dikenal sebagai fluoresensi dan fosforesensi.
Dalam
aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan
sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi
yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar
yang diteruskan intensitas sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap
lainnya.
Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun
pembanding. Sinar ultraviolet mempunyai
panjang gelombang 200-400 nm, sementara sinar tampak mempunyai panjang
gelombang 400-700 nm.
Molekul akan bersifat sangat selektif (all or
none) terhadap radiasi elektromagnetik sehingga eksitasi yang terjadi pada
panjang gelombang 200 – 2780 nm hanya akan diberikan oleh molekul-molekul yang mempunyai
:
v Ikatan
rangkap terkonyugasi
v Mempunyai
gugus kromofor yang terikat dengan auksokrom
Spektrum ultralembayung
adalah suatu gambaran antara panjang gelombang atau frekuensi radiasi terhadap
intensitas absorbsi (transmisi = T), absorbs (A), yang dapat digrafik dengan
cermat pada system koordinat Cartesian. Sedangkan cahaya tampak (visible)
merupakan cahaya sinambung, artinya cahaya yang terdiri dari semua panjang
gelombang yang mungkin terdapat dalam suatu jarak tertentu, sebagai contoh bila
kita melihat pelangi di langit. Dalam hal ini dikenal warna komplementer, yaitu
pandangan dua warna (spectrum) yang bila keduanya digabung akan menghasilkan
cahaya putih.
Apabila radiasi
elektromagnetik dikenakan pada suatu atom, sebagian dari energi radiasi elektromagnetik
tersebut diserap oleh molekul atau atom sesuai dengan struktur molekul atau
atom tersebut. Radiasi cahaya UV-VIS pada molekul atom atau atom akan
menyebabkan terjadinya energy elektronik, sebagai akibat transisi antara dua
tingkat energy elektron dari molekul atau atom. Sistem atau gugusan atom yang
mengabsorbsi radiasi elektromagnetik UV-VIS disebut gugus kromofor. Boleh dikatakan hamper semua gugus kromofor
merupakan ikatan kovalen yang tidak jenuh.
Pelarut atau substituen lain
dapat mempengaruhi pita absorbsi yaitu berpengaruh terhadap intensitas dan
kemungkinan juga panjang gelombangnya. Hal – hal yang berpengaruh tersebut
antara lain :
1.
Kromofor terkonyugasi
Senyawa organik yang
mempunyai struktur molekul dengan ikatan tak jenuh lebih dari satu disebut
senyawa terkonyugasi apabila ikatan tak jenuh tersebut berselang-seling dengan
ikatan tunggal. Senyawa terkonyugasi ini tidak karakteristik seperti kromofor
terpisah, tetapi terjadi interaksi yang mengakibatkan pengaruh terhadap pita
absorbsi yaitu terjadi pergeseran ke panjang gelombang yang lebih panjang.
2.
Auksokrom
Gugus auksokrom
adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron non bonding seperti –OH, O-NH2,
dan –OCH3 , yang mengabsorbsi radiasi ultra lembayung jauh dan gugus
auksokrom ini tidak mengabsorbsi didaerah ultra lembayung dekat. Akan tetapi
bila gugus auksokrom diikat oleh gugus kromofor maka pita absorbsi naik dan
juga panjang gelombangnya tergeser kea daerah ultra lembayung dekat.
Ada empat kemungkinan
perubahan pita absorbsi yang disebabkan oleh pelarut atau auksokrom :
a.
Pergesaran batokromik (red shift), yaitu
pergeseran kearah panjang gelombang yang lebih panjang atau kearah frekuensi
rendah.
b.
Pergeseran hipokromik (blue shift), yaitu
pergeseran kearah panjang gelombang yang lebih pendek atau kearah frekuensi
tinggi.
c.
Efek hiperkromik, yaitu efek yang menyebabkan
kenaikan intensitas.
d.
Efek hipokromik, yaitu efek yang menyebabkan
penurunan intensitas.
Apabila cahaya monokromatis
atau bukan monokromatis dilewatkan pada suatu media yang homogen dengan
intensitas cahaya yang dating (Io), maka sebagian dari cahaya
tersebut dipantulkan (Ir), sebagian diabsorbsi (Ia), dan
sebagian lagi diteruskan (It).
Sehingga dari keadaan
tersebut dapat ditulis sebagai :
Io
= Ir + Ia + It
Untuk permukaan udara dan
gelas (kuvet) harga Ir = ± 4% dan harga Ir dapat
diabaikan karena dalam pengerjaan dengan spektrofotometri digunakan larutan
blanko.
Pengukuran serapan pada
analisis kuantitatif dengan metode spektrofotometri baik zat tunggal atau suatu
campuran pada prinsipnya harus dilakukan pada panjang gelombang maksimum (lamda
maks). Beberapa alasanya :
-
Perubahan serapan untuk setiap satuan
konsentrasi paling besar terjadi pada panjang gelombang maksimum sehingga
pengukuran pada panjang gelombang maksimum akan memperoleh kepekaan analisis
yang maksimal
-
Disekitar panjang gelombang maksimum bentuk
kurva serapannya datar, sehingga hukum Lambert-Beer akan terpenuhi
-
Pengukuran ulang serapan panjang gelombang
maksimum akan memberikan kesalahan yang kecil sekali.
Pada umumnya konfigurasi dasar setiap
spektrofotometer berupa susunan peralatan optik terkonstruksi sebagai berikut :
SR
|
M
|
SK
|
D
|
A
|
VD
|
Keterangan
:
SR : Sumber radiasi
M : Monokromator
SK : Sampel kompartemen
D : Detektor
A : Amplifier
VD : Visual display
Sumber
radiasi
Beberapa sumber radiasi yag
dipakai pada spektrofotometer adalah lampu deuterium, lampu tungsten dan lampu
merkuri. Lampu deuterium dapat dipakai pada daerah panjang gelombang 180 – 370
nm (daerah UV pekat). Karena pada rentangan panjang gelombang tersebut lampu
deuterium memberikan gambaran energi radiasi yang lurus. Sedangkan pada panjang
gelombang 486 dan 651,1 nm memberikan dua garis spektra yang dapat dipakai
untuk menggeser ketetapan panjang gelombang pada spektrofotometer. Lampu
tungsten merupakan campuran filamen tungsten dan gas iodine (halogen). Lampu
tungsten dapat dipakai pada panjang gelombang 380-900 nm, sedangkan lampu
merkuri merupakan suatu lampu yang mengandung uap merkuri tekanan rendah. Biasanya
lampu merkuri ini digunakan pada daerah ultraviolet khususnya disekitar panjang
gelombang 365 nm.
Monokromator
Monokromator berfungsi untuk
mendapatkan radiasi yang memancarkan radiasi monokromatis dari sumber radiasi
yang memancarkan radiasi polikromatis. Monokromator pada spektrofotometer
biasanya terdiri dari susunan celah masuk – filter – prisma – kisi – celah
keluar.
Sampel
kompartemen
Tempat sampel (sampel
kompartemen) berupa kuvet atau sel adalah wadah untuk zat yang dianalisa.
Dianjurkan setiap kali memakai kuvet selalu dibersihkan dengan alcohol absolute
atau direndam didalamnya.
Detektor
Detektor merupakan suatu
bagian spektrofotometer yang penting karena kualitas detector akan menentukan
kualitas spektrofotometer. Fungsi detector didalam spektrofotometer adalah
mengubah signal radiasi menjadi signal elektronik. Pada detector diinginkan
kepekaan radiasi yang tinggi terhadap radiasi yang diterima, dengan tingkat
kebisingan yang rendah, kemampuan respon kuantitatif dan signal elektronik yang
ditansfer oleh detector dapat diaplikasikan oleh penguat (amplifier) ke
recorder.
Amplifier
atau penguat dan Visual display
Amplifier dibutuhkan saat
signal elektronik yang dialirkan setelah melewati detector untuk menguatkan
karena penguat dengan resistensi masukan yang tinggi sehingga rangkaian
detector tidak tersadap habis yang menyebabkan keluaran yang cukup besar untuk
dapat dideteksi oleh suatu alat pengukur (meter).
mau tnya nih.. amplifiernya klw bleh tau berapa volt ya??? btuh ni jwabannya cpt.. trim's
BalasHapus